Prestasi menakjubkan ini termasuk debut podium GP di Phillip Island, podium Sprint, dan kemenangan balapan di Qatar. Meskipun demikian, kesuksesannya membawa dia hanya ke posisi kedua belas di klasemen akhir, namun hal ini cukup untuk mengamankan masa depannya di MotoGP dengan beralih ke VR46 setelah kehilangan kursi di Gresini karena Marc Marquez.
Frankie Carchedi, mantan kepala kru di Giannantonio, mengungkapkan bahwa dia melihat potensi besar pada pembalap muda ini di Silverstone. Analisis lap menunjukkan bahwa di Giannantonio mengungguli pemimpin balapan Francesco Bagnaia dengan selisih 1,1 detik, naik dari posisi 16 ke 10. Meskipun demikian, ketika pit stop ban basah tidak berjalan sesuai rencana, dia merosot ke posisi ke-13.
