Media Otomotif Online Indonesia
BERITA  

Gaya Balap Klasik Aleix Espargaro Ternyata Ampuh Jinakkan Aprilia

Gaya Balap Klasik Aleix Espargaro

motolineid.com – Musim MotoGP 2024 ini menghadirkan kombinasi unik antara gaya balap klasik Aleix Espargaro dengan motor Aprilia RS-GP yang terkenal aerodinamis.

Espargaro, yang menggunakan gaya “body-on-the-bike” di mana tubuhnya lebih dekat dengan motor, justru tampil impresif bersama motor yang mengandalkan downforce besar ini.

Sementara rekan setimnya, Maverick Vinales, dan pembalap tim satelit Miguel Oliveira – keduanya juara MotoGP dengan gaya menikung modern dengan badan lebih menunduk – justru kesulitan beradaptasi dengan Aprilia.

Oliveira dan Vinales bahkan harus kembali menggunakan setelan buntut motor yang lebih standar, sementara Espargaro tetap menggunakan desain “batmobile” yang radikal.

Pada balapan pembuka di Qatar, Espargaro berhasil meraih posisi start kedua dan podium di Sprint Race.

Meski mengalami masalah grip yang tak terduga pada balapan utama, Espargaro tetap menjadi pembalap Aprilia terdepan dengan finis di posisi kedelapan.

Teori yang berkembang adalah gaya membalap Espargaro yang dekat dengan motor justru menciptakan aliran udara yang lebih efisien untuk aerodinamika motor saat menikung.

Espargaro sendiri, yang di usia 34 tahun menjadi pembalap tertua di grid, menyebut gaya balapnya “tidak cantik, tapi efektif!”

Menurutnya, gaya ini tak hanya membantu aerodinamika tapi juga memberikan keuntungan akselerasi.

“Saya condong [badan] lebih sedikit di tikungan kanan, tapi sepertinya tidak terlalu buruk dengan motor ini. gaya ini membuat saya bisa berakselerasi lebih baik,” jelas Espargaro.

Espargaro sejauh ini adalah satu-satunya pembalap yang bisa meraih kemenangan dengan Aprilia RS-GP, yaitu di Termas de Rio Hondo 2022, Silverstone dan Barcelona 2023.

Oliveira pun mengakui performa Espargaro saat ini sedang ‘outstanding’ dan gaya balapnya jelas berbeda dibanding pembalap Aprilia lainnya.

Namun, perbedaan tinggi badan (Espargaro 10cm lebih tinggi dari Oliveira dan Vinales) membuat mereka tak bisa serta merta meniru gaya Espargaro.

Para pembalap lain harus memahami mengapa gaya tersebut bekerja dan menyesuaikan set-up motor agar sesuai.

“Aleix yang paling menonjol dibandingkan kami semua. Gaya balapnya benar-benar berbeda dari apa yang kami lakukan. Tapi itu berhasil,” jelas Oliveira.

Oliveira pun menggambarkan gaya balap Espargaro: “Espargaro selalu menjaga kemiringan motor yang besar, tubuhnya sangat statis di atas motor. Dia tidak pernah mencoba mengangkat motor secara agresif dengan gas untuk mendapatkan kecepatan keluar tikungan. Bahkan di area pengereman, motornya sangat stabil, tidak pernah sliding. Gaya balap seperti ini alami untuknya dan berhasil, terutama dengan motor baru ini.”

Dengan segala perbedaan gaya balap, akankah Oliveira dan Vinales bisa menemukan cara untuk memaksimalkan performa Aprilia RS-GP? Kita tunggu saja di seri balapan selanjutnya.